Who’s the truth localhost?
Pada saat menjalankan sebuah aplikasi di lokal device kita, ntah itu laptop atau komputer, kemudian kita ingin mencoba mengakses pada device lain dan hasilnya tidak bisa diakses, padahal antar device berada pada jaringan yang sama. Lalu bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Hal yang umum terjadi pada saat kita develop sebuah aplikasi yang jalan di lokal device kita, akan tetapi pada saat kita melakukan test pada device lain hal tersebut akan gagal, padahal di lokal device kita berjalan dengan lancar dan berada pada satu jaringan yang sama. sebelum kita membahas penjelasan lebih lanjut, kita akan coba membahas sedikit sejarah dari localhost itu sendiri.
Sejarah Singkat
Awal mula adanya istilah localhost sendiri bermula pada tahun 1981 Jon Postel yang merupakan salah seorang yang memberikan kontribusi pada perkembangan internet. Beliau juga merupakan seorang editor RFC atau Request for Comments untuk mengelola standar Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), dan juga Internet Assigned Numbers Authority (IANA).
Singkat cerita Jon Postel mengatakan bahwa 127.0.0.0/8 telah dia pesan, dan dia berkata hal tersebut (127.0.0.0/8) akan sangat berguna untuk kedepannya. Blok alamat IP 127.0.0.0/8 kemudian dijadikan sebagai alamat loopback, yang memungkinkan perangkat jaringan mengirim pesan kembali ke dirinya sendiri.
Localhost
Alamat loopback yang paling sering digunakan dalam blok ini adalah 127.0.0.1, yang kita kenal sebagai “localhost”. Fungsi dari alamat ini umumnya digunakan dalam pengembangan dan pengujian jaringan serta aplikasi. Dengan menggunakan “localhost”, jadi pengembang dapat menjalankan di lokal komputer kita tanpa harus terhubung ke jaringan eksternal. Hal ini juga memudahkan kita dalam pengujian dan debugging aplikasi web dan jaringan secara aman dan efisien sebelum aplikasi tersebut di-deploy ke server production.
Keputusan Jon Postel untuk mengalokasikan 127.0.0.0/8 sebagai alamat loopback membuktikan wawasan visionernya terhadap kebutuhan masa depan dalam teknologi jaringan dan komputer. Keberadaan “localhost” telah menjadi fondasi penting dalam ekosistem pengembangan perangkat lunak dan jaringan hingga hari ini.
Jadi bisa dibilang alamat asli dari localhost ialah 127.0.0.1, lalu siapa 0.0.0.0?
0.0.0.0
Jika, alamat 127.0.0.1 (localhost) digunakan untuk loopback atau memungkinkan komputer berkomunikasi dengan dirinya sendiri, sedangkan alamat 0.0.0.0 digunakan dalam konteks yang lebih luas untuk mengindikasikan semua antarmuka jaringan.
contohnya ketika kita memiliki sebuah aplikasi atau layanan di-host di sebuah server, alamat 0.0.0.0 dapat digunakan untuk mengindikasikan bahwa layanan tersebut harus mendengarkan pada semua antarmuka jaringan yang tersedia. Sebagai contoh, jika sebuah server web dikonfigurasi untuk bind ke 0.0.0.0, itu berarti server tersebut akan menerima permintaan HTTP dari semua alamat IP yang terhubung ke server.
Kesimpulan
Intinya 127.0.0.1 (localhost) adalah alamat loopback yang digunakan untuk komunikasi internal di komputer yang sama, sedangkan 0.0.0.0 digunakan dalam konfigurasi jaringan untuk menunjukkan semua antarmuka.
Jadi apabila kita ingin expose lokal aplikasi kita, kita bisa menggunakan 0.0.0.0 sebagai host pada saat menjalankan aplikasi, dan apabila kita hanya mengaksesnya secara lokal, kita bisa menggunakan 127.0.0.1 sebagai host-nya.
Referensi
About me
I’m Muhammad Abdur Rofi Maulidin, a DevOps Wannabe to be interest with Cloud Computing, CNCF Tech, and Automations.
Feel free to keep in touch with me:
- LinkedIn: https://www.linkedin.com/in/mrofisr/
- Twitter: https://twitter.com/mrofisr_
- Telegram: https://t.me/@mrofisr